Rabu, 22 Mei 2013

Pernahkah


Pernahkah, ketika kamu melakukan perjalanan jauh, yang sekelilingnya penuh pohon atau bukit berbatu, lalu kamu membayangkan bagaimana rasanya seandainya perjalanan itu kamu tempuh bersamaku?

Pernahkah, ketika sedang makan malam bersama temanmu, dengan suasana alam dan penerangan ringan, lalu kamu membayangkan seandainya di depanmu adalah aku?

Pernahkah, ketika kamu bangun dari tidur lelahmu, melihat ke samping, dan berandai kalau aku mengecup keningmu dan mengucapkan selamat pagi? Lalu kita berdua tersenyum, begitu terus setiap hari?

Pernahkah, ketika kamu sedang di tempat yang indah, pantai atau air terjun atau apa pun itu, kamu berpikir kalau saja kita di sana, bergandengan tangan, tertawa, saling mencuri pandang, dan merasakan perasaan paling nyaman?

Aku ... pernah.

- Amanta Ayu, Sa

Rabu, 08 Mei 2013

Tuhan


AKU tidak pernah memberimu kesulitan,
Yang AKU beri hanya sesuatu untuk belajar melaluinya dengan kekuatan. 
Bukan sekadar terus memikirkan kenapa, tapi juga bagaimana melaluinya. 

AKU tidak pernah memberimu perpisahan, 
Yang AKU beri hanya peristiwa untukmu belajar melepaskan. 
Bahwa, tidak ada satu pun di dunia ini adalah benar-benar milikmu. 
Semua milikKU. 

AKU tidak pernah memberimu masalah, 
Yang AKU beri hanya sesuatu untuk kamu pecahkan. 
Dengan mencari tahu dan melakukan apa yang harus dilakukan, kamu akan belajar sesuatu. 


AKU tidak pernah memberimu patah hati, 
Yang AKU beri hanya pelajaran bahwa kadang, dua orang bisa ditakdirkan bertemu, tapi bukan untuk bersama. 

AKU tidak pernah memberimu kekecewaan ketika kamu gagal mendapatkan, 
Yang AKU beri hanya pemberitahuan bahwa ada yang lebih sesuai untukmu. Kalau kamu menerima dan menikmatinya, hal itu jauh lebih membahagiakan daripada apa yang semula gagal kamu dapatkan. 

AKU tidak pernah memberimu air mata tanpa alasan, 
Kenapa semua orang berkata jangan menangis? 
Air mata KUberikan agar diluapkan, karena itu bisa melegakan. Melepaskan sesuatu yang mencengkeram dada. Menangislah bukan atas alasan menghayati luka, tapi menerima keadaan untuk melepaskan perasaan luka, lalu mulailah kembali membangun tawa. 

AKU tidak pernah memberimu keinginan berlebihan, 
Yang AKU berikan adalah harapan, mimpi, hasrat. 
Yang harus kamu lakukan hanyalah berusaha mewujudkan, melakukan usaha sampai batas maksimal. 
Karena sesuatu yang istimewa juga dibutuhkan perlakuan istimewa. 

AKU tidak pernah memberimu kekurangan, 
Yang AKU berikan adalah sesuatu untuk membangun dirimu, bahwa segala sesuatu harus diusahakan untuk mendapatkan yang diinginkan. 

Sebenarnya AKU selalu memberikan apa yang memang kamu butuhkan. 
Kadang, memang bukan yang kamu inginkan. 
Kadang, memang terasa pahit dan melelahkan. 
Tapi, tunggu beberapa saat lagi, 
Bersabar sebentar, 
Dan jika kamu bisa melaluinya, 
Kamu akan lihat mendapatkan lebih dari yang kamu inginkan.


- Amanta Ayu, Sa