Kalau kamu membaca ini, kamu pasti mengerti rasanya rindu, tapi tidak bisa mengatakannya kepadamu.
Baiklah, mungkin bukan rindu tentangmu (kamu sering mengatakan itu), tapi rindu tentang kehangatan perbincangan kita. Bukan orangnya. Kalau memang iya, kalau memang aku hanya rindu peristiwanya dan bukan orangnya, bukan kamu, bisakah kamu datang dan kita berbincang lagi lain kali? Aku berjanji tidak akan menyinggung tentang kita. Kita adalah masa lalu. Jadi, memang tidak sebaiknya hidup di situ.
Mungkin, kita akan berbincang saja mengenang cerita kita. Tentang semua tawa yang sudah kita lewati bersama, tentang semua pertengkaran yang sudah membuat kita saling tidak mau bertegur sapa, tentang film-film yang pernah kita tonton bersama, lalu menertawakan semuanya.
Jangan khawatir. Aku akan menjaga hatiku untuk tidak jatuh cinta lagi kepadamu, begitu juga seharusnya kamu.
Kita akan bertemu sebagai seseorang yang hanya sama-sama rindu dengan perbincangan kita, bukan orangnya, bukan hatinya.
Bisakah kita melakukan itu kapan-kapan?