Selasa, 26 November 2013

Salam Datang


Sore kali ini benar-benar menyatu dengan rintikan air yang menetes di halaman depan. Mungkin ingin bilang permisi, lama-kelamaan juga mengetuk-ngetuk daun jendela. Hei, selamat datang, tapi kuharap kamu tak bertamu lama-lama.

Nanti sebelum petang aku sudah menyiapkan peralatan sederhanaku untuk lagi-lagi mencari Senja. Kalau ada, aku mau merekam sepenuhnya, supaya nanti aku bisa menikmati sendiri kala ingin. Nah, maka Hujan, jangan datang terlalu lama, aku mau bertemu yang lain.

Aku siapkan juga kopi untuk kuseduh nanti, sekaligus dua cangkir, dan juga kusiapkan penganan yang cukup dihabiskan berdua. Mungkin tak terlalu nikmat rasanya, tapi kopi sengaja kubuat pahit dan penganan sengaja kucarikan yang manis. Kamu bertanya agar apa? Sederhana; aku hanya ingin melihat perbandingan air mukamu nanti saat mencecapnya.

Kursi teras rumahku sudah kubersihkan, karena kamu tahu, jarang sekali penghuni rumahku duduk di sana. Nanti kamu tunggu saja di sana, sembari mungkin menikmati bunga-bunga pekarangan depan yang selalu kurapikan. Tak perlu kamu ketuk pintu, karena pintu hanya diketuk oleh mereka yang tak memiliki kunci, dan kamu; selalu kusediakan tersendiri.

- Amanta Ayu, Sa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar