Aku mau dia yang bicara lembut padaku karena aku memang sesuatu yang lembut di hatinya
Aku mau dia yang menuntunku menyebrang jalan bukan karena aku tak mampu melihat sekelilingku, tapi karena keselamatanku adalah hal yang pertama ingin ia pastikan
Aku mau dia yang tersenyum saat hal buruk menghampiriku bukan karena ia tak paham kesedihanku, tapi karena ia ingin jadi yang pertama mengingatkan bahwa kebahagiaan adalah hal yang pantas aku dapatkan
Aku ingin dia yang memberiku kepercayaan untuk berteman dengan siapa saja bukan karena dia tak peduli, tapi karena ia yakin bahwa aku bertanggung jawab atas hidupku sendiri
Aku mau dia yang berdiri di sampingku bukan karena ia takut berjalan lebih dulu,
tapi karena ia ingin kami saling mengiringi, bukan mengikuti
Aku mau dia yang bersandar padaku sesekali agar aku tahu,
aku adalah salah satu kekuatan yang tidak mengintimidasi kelemahannya sebagai laki-laki
Aku mau dia yang berjanji bukan semata agar aku percaya, tapi agar Tuhan pun tahu ia tengah bersungguh-sungguh padaku
Aku mau dia yang beriman bukan hanya karena ia ingin menjadi takdirku suatu hari nanti,
tapi karena Tuhan adalah hal yang selalu ada di hatinya
Aku mau dia yang tak pergi jauh saat aku jatuh bukan karena dia tak yakin aku cukup berani untuk berdiri kembali, tapi karena ia sosok yang setia mendampingi
Aku mau dia yang sederhana hingga segala yang ada pada dirinya tidak menyilaukan kenyamanan hidupku selama ini
Aku mau dia yang percaya pada mimpinya bukan karena ia takut terjaga,
tapi karena ia siap pada setiap kenyataan yang Tuhan berikan di hadapannya
Aku mau dia yang menghargaiku bukan karena aku bernilai, tapi karena berapa pun harga yang ditawarkan hidup tak pernah cukup untuk menggantikan
kehadiranku
Aku mau dia yang tak takut jatuh miskin bukan karena ia ingin kami hidup sulit, tapi karena ia tahu saat kematian datang harta akan menjadi hal pertama yang tak berharga.
Aku ingin dia yang mencintaiku setulus dan selurus iman dan taqwanya pada Sang Pencipta
Tuhan, aku ingin Dia
*menyebut namamu sambil terpejam*
- Amanta Ayu, Sa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar